September 21, 2010

Terpancing Emosi Saat Anak Bandel


Diasuh oleh: Dra (Psi) Zulia Ilmawati


Assalamu'alaikum Wr.Wb

Ibu Pengasuh Rubrik Konsultasi Keluarga yang saya hormati. Saya ibu rumah tangga dengan satu putra yang kini berusia 3 tahun. Anak saya tiba-tiba sulit diatur. Apa yang saya perintahkan mulai suka ditolaknya. Tingkah lakunya semaunya sendiri, saya merasa ada yang berubah pada anak saya. Rasanya dulu tidak seperti itu, nurut-nurut saja. Kadang-kadang jika tidak dituruti kemauannya, nangis dan teriak-teriak. Situasi begini sering membuat saya menjadi tidak sabar. Tidak jarang terpancing emosi saya, kalau sedang capek dan anak mulai tidak bisa dikendalikan, terkadang saya ikut berteriak, marah-marah dan suka membentak. Setelah itu biasanya timbul penyesalan yang luar biasa. Karena sejatinya saya tidak ingin mendidiknya dengan cara seperti itu. Apa yang seharusnya saya lakukan agar bisa mengendalikan diri dan tidak terpancing emosi saat menghadapi anak saya. Terima kasih untuk saran-sarannya

July 25, 2010

Cara Praktis untuk Menghafal al-Qur'an

Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW. Dalam tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah untuk menghafalkan al quran. Keistimewaan teori ini adalah kuatnya hafalan yang akan diperoleh seseorang disertai cepatnya waktu yang ditempuh untuk mengkhatamkan al-Quran.

Teori ini sangat mudah untuk di praktekan dan insya Allah akan sangat membantu bagi siapa saja yang ingin menghafalnya. Disini akan kami bawakan contoh praktis dalam mempraktekannya:


Misalnya saja jika anda ingin menghafalkan surat an-nisa, maka anda bisa mengikuti teori berikut ini:

July 22, 2010

Mengatasi Anak Pemalu


Assalamua'alaikum Wr.Wb.

Ibu Pengasuh Rubrik Konsultasi yang saya hormati, saya sangat kagum dengan Nisa anak teman satu pengajian yang baru berumur 3 tahun. Nisa kecil adalah seorang anak yang penuh percaya diri, riang dan lincah, tidak pernah takut bertanya ini itu dan dengan mantap menyapa orang yang baru dikenalnya. Kondisi ini sangat berbeda dengan Rida (3 tahun), anak saya. Setiap kali bertemu orang baru, Rida selalu ingin terus-menerus berada dekat saya, menyembunyikan diri di balik jilbab saya, tidak mau diajak bicara dan tidak mau melakukan kontak mata.

Situasi ini kadang membuat saya menjadi tidak nyaman, merepotkan dan tak jarang saya menjadi malu dan sedikit "jengkel" dengan perilakunya. Apakah hal semacam ini normal saja, apa dampak yang akan timbul akibat sifat pemalu, dan Bagaimana sebaiknya saya harus mengatasinya. Jazakillah atas masukan dan sarannya.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Ella - Yogya.

Wa'alaikumsalam Wr.Wb

Ibu Ella yang baik, anak yang pemalu biasanya cenderung untuk menarik diri dari lingkungan sekitar. Kecenderungan menarik diri ini sudah bisa dilihat sejak masa kanak-kanak, bahkan sejak bayi. Kita terkadang melihat ada bayi-bayi yang menangis jika didekati atau dipegang orang lain selain ibunya. Sebaliknya ada juga bayi-bayi yang tidak pemalu, mereka membiarkan dirinya berada dekat orang lain, dan tidak menolak digendong oleh orang yang tidak dikenal. Anak pemalu ketika bertemu dengan orang lain biasanya akan menghindari kontak mata, tidak banyak bicara. Jika ditanya, menjawab seperlunya "ya", "tidak", "tidak tahu". Jika anak sudah sekolah biasanya tidak mau mengikuti kegiatan-kegiatan di kelas, malu bertanya, tidak mau diminta ke depan kelas untuk menyanyi, memimpin doa atau sekedar menunjukkan tangan jika dipanggil namanya.

Ibu Ella yang baik, pada dasarnya pemalu bukanlah merupakan abnormalitas. Yang sering menjadi persoalan justru akibat dari pemalu itu sendiri. Misalnya, ketika anak kita berada di rumah teman/tetangga, dan ingin buang air kecil tetapi malu minta izin ke kamar mandi, sehingga menahan keinginan buang air, dan akhirnya malah mengompol. Pemalu juga dapat menjadi masalah, jika sifat ini menyebabkan potensi anak menjadi tidak tergali dan tidak berkembang secara optimal. Lingkungan memegang peranan penting terhadap pembentukan sifat pemalu ini. Mestinya orang tua menerima sifat pemalu anak apa adanya tanpa mempermasalahkannya. Dorong anak untuk berani keluar dan menghadapi dunia luar dengan percaya diri, sehingga ia merasa kompeten, dan berkembang sesuai dengan potensi yang ada di dalam dirinya. Mendorong seorang anak pemalu untuk berani menghadapi dunia luar tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba, tetapi harus dilakukan secara bertahap.

Ibu Ella yang baik, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu si kecil mengatasi rasa malunya:

Pertama, jangan mengolok-olok sifat pemalu anak ataupun memperbincangkannya di depan anak tersebut. Misalnya dengan mengatakan "kamu sih pemalu", "iya loh Bu, anak saya ini pemalu sekali, sampai kadang-kadang saya repot sekali", dan lain-lain. Dengan mengatakan hal-hal ini semacam ini, anak dapat merasa tidak diterima sebagaimana dia adanya. Kedua, cari tahu kesukaan dan potensi anak, lalu doronglah untuk berani melakukan hal-hal tertentu, lewat media hobi dan potensi diri. Ketiga, ajaklah anak secara rutin berkunjung ke rumah teman, tetangga atau kerabat dan bermain di sana. Kunjungan sebaiknya dilakukan pada teman-teman yang berbeda. Selain secara rutin berkunjung, juga sebaiknya mengundang anak-anak tetangga atau teman-teman sekolah untuk bermain di rumah. Keempat, jika memungkinkan, ajaklah si kecil ketika Anda datang ke pengajian, atau acara-acara lain yang di situ berkumpul banyak orang. Kelima, lakukan role-playing (bermain peran) bersama anak. Role-playing dapat dilakukan pada berbagai situasi, berpura-pura di toko, berpura-pura di sekolah, berpura-pura ada di panggung, dan lain-lain. Keenam, jadilah contoh buat anak, jangan hanya mendorong anak untuk percaya diri, tetapi tunjukkan pada anak bahwa Anda orang tua yang percaya diri. Anak biasanya mengamati dan belajar dari perilaku orang tuanya sendiri. Apapun usaha yang dilakukan, tetaplah dampingi anak jangan langsung dilepaskan sendiri. Anak mulai bisa dibiarkan melakukan seorang diri, jika rasa percaya dirinya sudah berkembang. Demikian ibu Ella, mudah-mudahan si kecil Rida menjadi anak yang shalihah dan membanggakan orang tuanya...

Dra (Psi) Zulia Ilmawati

sumber: mediaumat.com






Konsultasi: Bila Anak Berbohong

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Ibu Pengasuh Rubrik Konsultasi Keluarga, saya seorang ibu rumah tangga dengan tiga anak. Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan berkaitan dengan perilaku anak saya yang pertama (7 tahun). Suatu kali saya meminta tolong dia membeli sesuatu di warung dekat rumah. Saya tahu persis harga barang yang akan dia beli. Sewaktu saya minta uang kembaliannya, anak saya bilang tidak ada kembalinya. Saya cek ke warung, ternyata dia telah membelanjakan semua uang kembaliannya untuk membeli jajan, dan membagikannya sebagian pada teman-temannya. Saya terkejut, karena saya tahu dia telah berbohong. Ini baru pertama terjadi, tapi saya khawatir kalau kejadian seperti ini akan terulang lagi. Apa sebetulnya yang penyebabkan anak berbohong. Bagaimana mencegahnya, dan apa yang seharusnya dilakukan orang tua jika anak sudah telanjur berbohong. Jazakillah..

July 16, 2010

Konsultasi Islam: Bila Anak Sering Berkata Kasar

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Ibu Pengasuh Rubrik Konsultasi Keluarga yang saya hormati, saya seorang ibu dari satu putra yang sekarang berumur 2,5 tahun. Akhir-akhir ini dia mulai sering berbicara kasar dan berulang-ulang. Saya menjadi sangat khawatir. Bagaimana cara untuk menghadapi dan mengatasinya agar kebiasaan itu hilang. Jazakillah untuk sarannya.


Wassalamu'alaikum Wr.Wb ( Hamba Allah, 0858612XXXXX )

July 7, 2010

Bukan Sekedar Menjadi INDUK


“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikit pun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (setan) memperdayakan kamu dalam (menaati) Allah” (Q.S. Luqman : 33)


Peringatan Allah dalam ayat tersebut mestinya menyadarkan orang tua agar bersegera ‘menolong’ anak-anaknya. Selama masih hidup di dunia fana ini. Orang tua yang sadar, senantiasa bekerja keras menyelamatkan anak-anak agar tak tersentuh seujung rambut pun oleh api neraka kelak.

July 2, 2010

Hukum Shinyoku (Pembuhuh Serangga Beraliran Listrik)

SOAL :

Bagaimanakah hukum Shinyoku ? Shinyoku adalah merek suatu alat pembunuh nyamuk dengan aliran listrik (setrum). Alat ini bentuknya sepeti raket bukutangkis, tapi senarnya berupa kawat yang dialiri aliran listrik dari baterai. Jika nyamuk melintasi senar tersebut, ia akan kesetrum dan terbakar. (Multazim, Yogya)

JAWAB :

Hukum menggunakan alat tersebut adalah haram, sebab syariat Islam mengharamkan penggunaan api untuk membunuh atau menyiksa binatang. Termasuk di dalam kategori api adalah segala sarana yang mempunyai khasiat membakar seperti api, misalnya listrik.

Dalilnya adalah hadits-hadits yang mengharamkan kita membakar binatang dengan api (al-harq bi al-nar).

June 30, 2010

Mendudukkan Kembali Fungsi Keluarga

Tanggal 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional. Keluarga adalah elemen terkecil masyarakat yang diharapkan menjadi sumber kebahagiaan dan kesejahteraan. Sudahkkah itu terwujud? Marilah kita cermati, betapa masih banyak problem yang dialami keluarga-keluarga di Indonesia. Seperti keluarga yang kesulitan ekonomi, kesulitan mengakses pendidikan hingga keluarga yang tercerai berai. Krisis keluarga ini bermula dari terjadinya bergeseran fungsi dan peran keluarga itu sendiri.

Keluarga idealnya menjalankan delapan fungsi, namun hal ini sudah mulai mengalami disfungsi.

June 28, 2010

Bolehkah Merekam Hubungan Suami-Istri ?

Soal:
Bagaimana hukum merekam hubungan suami-istri dengan menggunakan kamera? Bagaimana hukum memberitakan dan menyebarkannya sehingga bisa ditonton orang lain? Bagaimana pula hukum men-download, menkopi dan menggandakannya?

Jawab:
Masalah ini kini sedang ramai menjadi pembicaraan kaum Muslim, dan bala’ dari perbuatan tersebut telah menimpa mereka, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Karena itu, wajib dijelaskan hukumnya menurut syariah Islam. Islam telah mengajarkan akhlak dalam hubungan suami-istri (mu’asyarah). Dalam sabdanya, Baginda Nabi saw. bersabda:

«إِذَا أَتَى أَحَدُكُمْ أَهْلَهُ فَلْيَسْتَتِرْ وَلاَ يَتَجَرَّدَا تَجَرُّدَ الْعِيرَيْنِ»

Jika salah seorang di antara kalian mendatangi istrinya (melakukan hubungan suami-istri), hendaknya menutup auratnya, dan mereka berdua tidak telanjang bulat (HR Ibn Majah dari ‘Utbah bin ‘Abdus Salma).

Dalam hadis lain, Nabi saw. juga bersabda:

Anak Sholeh Penolong Orang Tua di Akherat !

Anak Sholeh
Rasulullah saw. pernah bersabda, sebagaimana penuturan Anas bin Malik ra., “Pada Hari Kiamat kelak diserulah anak-anak kaum Muslim, ‘Keluarlah kalian dari kubur kalian.’ Merekapun keluar dari kuburnya. Lalu, mereka diseru, ‘Masuklah ke dalam surga bersama-sama.’ Mereka berkata, ‘Duhai, Tuhan kami, apakah orangtua kami turut bersama kami?’ Hingga pertanyaan keempat kalinya menjawablah Dia, ‘Kedua orangtua kalian bersama kalian.’ Berloncatanlah setiap anak menuju ayah-ibunya, memeluk dan menggandeng mereka; mereka memasukkan orangtuanya ke dalam surga. Mereka lebih mengenal ayah dan ibu mereka pada hari itu melebihi pengenalan kalian terhadap anak-anak kalian di rumah kalian.” 

(Kitab Nuzhah al-Majalis wa Muntakhib an-Nafais, ash-Shufuri, dikeluarkan oleh Abu Nu’aim dari jalan ath-Thabrani).

Balasan Bagi Orang Tua yang Memerintahkan Anaknya Belajar al-Quran

Anak Belajar al quran
"Siapa yang membaca Al Quran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari Kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan didunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini: dijawab: “karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Quran”.

Hadith diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilanya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568)

Hadits tersebut semestinya menjadi motivasi untuk para orang tua agar bersungguh-sungguh mendidik anak. Mendidik anak yang dimaksud adalah mendidik dengan agama. Dan di antara upaya mendidik anak dengan agama adalah mendorong sang anak untuk mempelajari al-quran. Semoga.

June 27, 2010

Seputar Kelahiran Bayi



Seputar Kelahiran BayiAda beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan seputar kelahiran bayi

A. Sebelum Kelahiran


1.Memilih pasangan yang sholeh sebagaimana sabda nabi : “Pilihlah wanita yang beragama, niscaya engkau beruntung” (Diriwayatkan al-bukhori, muslim dan lainnya).


2. Meminta perlindungan ALLAH SWT dalam proses pembentukan janin.Rosulullah SAW bersabda : Jika salah seorang dari kalian ingin menggauli istrinya, lalu berdoa, “Bismillahi, Allahumma Jannibna asy-Syaithoona, Wa Jannibi asy-syaithoona Maa Rozaqtanaa' (Artinya : Dengan nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkan setan dari apa yang Engkau rizkikan kepada kami /Anak), jika keduanya ditakdirkan mendapatkan anak, maka anaknya tidak bisa diganggu setan” (HR Al-Bukhari, Muslim)

Uwais al-qarni, seorang pemuda langit yg taat pada ibunya

Langit
Oleh: DM RULI



Pada zaman Nabi  Muhammad saw, ada seorang pemuda bernama Uwais Al-Qarni. Ia tinggal dinegeri Yaman. Uwais adalah seorang yang terkenal fakir, hidupnya sangat miskin. Uwais Al-Qarni adalah seorang anak yatim. Bapaknya sudah lama meninggal dunia. Ia hidup bersama ibunya yang telah tua lagi lumpuh. Bahkan, mata ibunya telah buta. Kecuali ibunya, Uwais tidak lagi mempunyai sanak family sama sekali.


Dalam kehidupannya sehari-hari, Uwais Al-Qarni bekerja mencari nafkah dengan menggembalakan domba-domba orang pada waktu siang hari. Upah yang diterimanya cukup buat nafkahnya dengan ibunya. Bila ada kelebihan, terkadang ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti dia dan ibunya. Demikianlah pekerjaan Uwais Al-Qarni setiap hari.