Lantas, seperti apakah suami yang terbaik itu? Berikut penjelasan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam.
Pertama, Suami terbaik adalah RosuluLlah dan yang mencontoh RosuluLlah SAW
Telah bersabda RasuluLlah saw, [Khoirukum
khoirukum li ahlihi wa anâ khoirukum] artinya “Sebaik-baik
kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya. Dan saya adalah orang yang
paling baik terhadap istri.” (HR. Thabrani, Tirmidzi [Shahih])
Jadi, suami terbaik adalah suami
yang meniru Rosulullah SAW dalam berumah tangga. Di sinilah perlunya para suami
untuk mempelajari perilaku Rosulullah SAW dalam berumah tangga. Baik melalui kajian
hadits, kajian Siroh Nabawiyah maupun kajian Islam lainnya. Sulit rasanya ingin menjadi suami yang
terbaik, sementara dia sendiri tidak pernah mendalami bagaimana sang suami terbaik sejati –yaitu RosuluLlah SAW- memperlakukan istri-istri beliau
dalam kehidupan rumah tangga.
Kedua, Suami Terbaik Tidak menghinakan Istri.
Suami yang terbaik adalah suami
yang tidak menghinakan istri. Dalam kehidupan rumah tangga, yang namanya
permasalahan pasti akan dialami oleh siapapun. Dalam kondisi suami mengalami
masalah dengan istri tidak sepatutnya kemudian menghinakan istri baik dengan
perkataan maupun perbuatan. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Nabi Shallalhu
‘alaihi wa sallam: [Mâ akroma annisâa illâ karîmun wa mâ ahânahunna illâ
laîmun] artinya “Tidaklah memuliakan perempuan kecuali orang yang
mulia, dan tidaklah menghinakan perempuan kecuali orang yang keji” (HR Ibnu
Asakir)
Kedua hal ini setidaknya yang harus dimiliki oleh mereka yang mendamba predikat sebagai suami terbaik. Tentu predikat di hadapan Allah SWT.
Semoga kita diberi kemudahan oleh
Allah SWT untuk menjadi suami yang baik bagi istri kita.
Aamîn Yâ Robal Âlamîn. []Mabsus AF
Aamîn Yâ Robal Âlamîn. []Mabsus AF