Kamis, 17 April 2025 M / 19 Syawwal 1446 H

June 22, 2016

Berbakti Kepada Orang Tua, Penebus Dosa Besar

Dalam mengarungi kehidupan dunia ini, tidak sedikit manusia yang terpeleset ke dalam jurang maksiyat dan lembah dosa. Salah satu jalan yang bisa ditempuh untuk mendapatkan ampunan Allah SWT atas dosa yang dilakukan adalah dengan berbuat baik kepada kedua orang tua.
Berikut kutipan pendapat Salafush Sholih yang menyatakan bahwa Birrul Walidain, berbuat baik kepada kedua orang tua, bisa menjadi Kafarat / penebus dosa, bahkan dosa-dosa besar. Kutipan ini saya ambil dari buku Bakti Anak kepada Ibu Bapak karangan Ibrahim bin Abdullah Musa Al Hazimi yang diterbitkan oleh Media Hidayah – Jogjakarta (2005).

Ibnu Abbas pernah ditanya tentang bentuk taubat seseorang yang telah membunuh istrinya. Dia menjawab, “Bila dia mempunyai orang tua, berbuat baiklah kepada keduanya selama mereka masih hidup. Mudah-mudahan dengan cara seperti itu Allah akan mengampuni dosanya itu” Ibnu Abbas juga pernah ditanya oleh seseorang tentang seorang wanita yang mempelajari ilmu sihir dan dia ingin bertaubat dari perbuatannya itu. Ibnu Abbas memberi solusi yang sama. (Sumber: Kitab Bahjah al Majalis (hal. 785)
Makhul, seorang tabi’in yang mulia, pernah berkata, “Berbuat baik kepada kedua orang tua merupakan kafarat (denda) dari dosa-dosa besar”
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa dia pernah berkata, “Sesungguhnya Allah menghapus hukuman terhadap Sulaiman bin Dawud berkenaan dengan kasus burung hud-hud disebabkan dia berbuat baik kepada Ibunya.” (Sumber: Bahjah Al Majalis karya Ibnu Abdil Barr hlm. 759)
Bahkan ketika ada di antara salafush sholih melakukan kekhilafan terhadap orang tua mereka, maka mereka tebus kesalahan mereka dengan amal yang luar biasa. Apa yang dilakukan oleh Abdullah bin Aun misalnya. Abu Ishaq Ar Riqqi Al Hanbali, ketika menyebutkan biografi Abdullah bin Aun berkata, “Pernah suatu ketika dia dipanggil oleh ibunya. Tanpa disadari dia mengeraskan suara melebihi suara ibunya. Karena hal tersebut dia membebaskan dua orang budak”. (sumber : Ahsan al Mahasin karya Abu Ishaq (hlm. 348)
Ada juga diantara mereka rahimahullah yang tidak berani makan bersama sang Ibu karena khawatir mendahului makan makanan yang hendak dimakan oleh ibunya.
Adalah Zainal Abidin seseorang yang sangat berbakti kepada Ibunya. Saking berbaktinya, ada orang-orang berkata kepadanya, “Sungguh, kamu adalah orang yang sangat berbakti kepada ibumu. Tetapi, kami tidak pernah melihat kamu makan bersama ibumu dalam satu piring?. Dia menjawab, “Saya khawatir mendahului makan makanan yang hendak dimakan oleh ibu saya. Karena menurut saya itu termasuk tindakan durhaka kepadanya.” (sumber:Muhadarat al Adiba‘ hlm. 327 dan kitab wafayat Al A’yan (III/268).
Demikian semoga bermanfaat. Allahua’lam Bishowab. []Mabsus Abu Fatih

Related Posts:

  • Anak Sholeh Penolong Orang Tua di Akherat ! Rasulullah saw. pernah bersabda, sebagaimana penuturan Anas bin Malik ra., “Pada Hari Kiamat kelak diserulah anak-anak kaum Muslim, ‘Keluarlah kalian dari kubur kalian.’ Merekapun keluar dari kuburnya. Lalu, mereka diseru, … Read More
  • Syair Imam Adz-Dzahabi tentang IBU Puisi tentang Ibu sering kita baca dan dengar. Di dalam buku-buku puisi sangat mudah kita temui. Di internet lebih banyak lagi. Namun, kebanyakan puisi yang bisa kita dapatkan tersebut adalah puisi jenis kontemporer. … Read More
  • Berbakti Kepada Orang Tua, Penebus Dosa Besar Dalam mengarungi kehidupan dunia ini, tidak sedikit manusia yang terpeleset ke dalam jurang maksiyat dan lembah dosa. Salah satu jalan yang bisa ditempuh untuk mendapatkan ampunan Allah SWT atas dosa yang dilakukan adala… Read More
  • Beginilah Bakti Rosulullah Kepada Orang Tua Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wasallam adalah suri teladan yang baik bagi kaum Muslimin dalam segala hal sebagaimana dinyatakan di dalam al-Qur’an:  Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tela… Read More
  • Belajar dari Nabi Ibrahim dalam Berbakti Kepada Orang Tua Nabi Ibrahim sering kita sebut namanya dalam bacaan sholat. Dalam hal keluarga, Nabi Ibrahim merupakan orang tua yang sukses karena bisa mencetak dua putranya (Nabi Ismail dan Nabi Ishaq ‘Alaihumassalam) menjadi anak yang … Read More
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment