Ahad, 6 April 2025 M / 8 Syawwal 1446 H

June 16, 2016

Syair Imam Adz-Dzahabi tentang IBU

Puisi tentang Ibu sering kita baca dan dengar. Di dalam buku-buku puisi sangat mudah kita temui. Di internet lebih banyak lagi. Namun, kebanyakan puisi yang bisa kita dapatkan tersebut adalah puisi jenis kontemporer. Barangkali ada di antara pembaca yang penasaran bagaimanakan puisi puisi atau syair dari orang-orang terdahulu khusunya dari kalangan ulama.  

Berikut ini adalah syair tentang Ibu yang ditulis oleh Syamsuddin Muhammad bin Qaimaz At-Turkumani, Al-Fariqi, Ad-Dimasyqi, Asy-Syafii, atau yang lebih sering kita kenal dengan nama Imam Adz-Dzahabi.

Di dalam kitab Al-Kabair pada bab Uquuqul Walidain[2], syair karangan ulama yang lahir di Damasus pada tahun 1274 M / 673 H dan wafat di Damaskus pada tahun 1348 M / 738 H.[1] bisa kita temukan. Saya kutipkan versi arab dan terjemahnya untuk bisa dinikmati oleh mereka yang mengetahui bahasa arab. Semoga bisa menambah kecintaan kita terhadap orang tua, khususnya Ibu kita. [Mabsus Abu Fatih]

لأمك حق لو علمت كثير ... كثيرك يا هذا لديه يسير
Bagi ibumu terdapat banyak hak atasmu ... Apa yang banyak menurutmu sesungguhnya sangatlah kecil

فكم ليلة باتت بثقلك تشتكي ... لها من جواها أنة وزفير
Sudah berapa malam ia merasa memberatkanmu .... Dan kamu mengadukan perihalnya dengan rintih dan keluh

وفي الوضع لو تدري عليها مشقة ... فمن غصص منها الفؤاد يطير
Jika kamu tahu betapa berat saat ia melahirkanmu .... Karena berat beban itu hati terasa terbang melayang

وكم غسلت عنك الأذى بيمينها ... وما حجرها إلا لديك سرير
Betapa sering ia menjagamu dari mara bahaya dengan tangan kanannya ... Dan pangkuannya pun menjadi ranjangmu

وتفديك مما تشتكيه بنفسها ... ومن ثديها شرب لديك نمير
Ia mengorbankan jiwanya demi keluhanmu ... Dari susunya keluar minuman suci bagimu

وكم مرة جاعت وأعطتك قوتها ... حناناً وإشفاقا وأنت صغير
Betapa sering kamu menderita kelaparan dan penuh dengan sepenuh tenaga ... Ia memberikan kasih sayangnya kepadamu di waktu kecilmu

فآها لذي عقل ويتبع الهوى ... وآها لأعمى القلب وهو بصير
Kasihan, mengapa orang cerdas mesti menuruti nafsunya ... Kasihan bagi yang buta hati sedangkan matanya melihat

فدونك فارغب في عميم دعائها ... فأنت لما تدعو إليه فقير
Berharaplah kamu terhadap semua doa-doanya ... Karena terhadap apa yang didoakannya kamu membutuhkannya




[1] Lihat buku “Al-Kabair, Galaksi Dosa”, terbitan Darul Falah – Bekasi tahun 2012, hal vii
[2] Imam Adz-Dzahabi, Al-kabair, versi al-Maktabah Asy-Syamilah hal. 15; Imam Adz-Dzahabi, Al-Kabair Galaksi Dosa, (Bekasi:Darul Falah), 2012, hal. 51

Related Posts:

  • Inilah Teguran Untuk Khalifah Harun Ar-Rasyid oleh : Mustaqim Abu Jihad Anak adalah anugerah. Kehadirannya laksana buah yang dinanti pada saat musim panen tiba. Alangkah indahnya hidup berkeluarga ketika Allah Ta’ala memberikan amanah berupa buah hati yang tum… Read More
  • Kapankah Rasulullah SAW Dilahirkan? Kapankah Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dilahirkan? Benarkah beliau dilahirkan pada 12 Robiul Awwal yang bertepatan dengan tahun gajah?. Berikut kami rangkumkan beberapa pendapat ulama dalam bidang Siroh Nab… Read More
  • Maafkan Ayah Anakku..... Kiriman: Azallea Lesmana Sebuah kisah yang harus kita ketahui bersama untuk dapat diperhatikan... Ini ada bahan untuk bahan renungan bagi kita semua yang barangkali ada yang kelupaan pada kata yang satu ini, yaitu : MA'AF… Read More
  • Kisah Juraij dan bayi yang bisa berbicara Berikut adalah kisah tentang Juraij yang diambil dari kitab Adabul Mufrod karya Imam Bukhori. Semoga menjadi pelajaran bagi kita bagaimana kekuatan doa seorang seorang Ibu kepada anaknya. Dari Abu Hurairah, dia be… Read More
  • Pengakuan Jujur Pemikir Barat tentang Rosulullah SAW Seorang Filosof Inggris, George Bernard Shaw[1] sebagaimana dikutip oleh  Hisyam Muhammad Sa’id Barghisy[2] dalam bukunya Manusia Teragung Sepanjang Masa Muhammad SAW[3] yang bersumber … Read More
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment