Berikut ini adalah syair tentang Ibu yang
ditulis oleh Syamsuddin Muhammad bin Qaimaz At-Turkumani, Al-Fariqi,
Ad-Dimasyqi, Asy-Syafii, atau yang lebih sering kita kenal dengan nama Imam
Adz-Dzahabi.
Di dalam kitab Al-Kabair pada bab Uquuqul Walidain[2], syair karangan ulama yang lahir di Damasus pada tahun 1274 M / 673 H dan wafat di Damaskus pada tahun 1348 M / 738 H.[1] bisa kita temukan. Saya kutipkan versi arab dan terjemahnya untuk bisa dinikmati oleh mereka yang mengetahui bahasa arab. Semoga bisa menambah kecintaan kita terhadap orang tua, khususnya Ibu kita. [Mabsus Abu Fatih]
Di dalam kitab Al-Kabair pada bab Uquuqul Walidain[2], syair karangan ulama yang lahir di Damasus pada tahun 1274 M / 673 H dan wafat di Damaskus pada tahun 1348 M / 738 H.[1] bisa kita temukan. Saya kutipkan versi arab dan terjemahnya untuk bisa dinikmati oleh mereka yang mengetahui bahasa arab. Semoga bisa menambah kecintaan kita terhadap orang tua, khususnya Ibu kita. [Mabsus Abu Fatih]
لأمك حق لو علمت كثير ...
كثيرك يا هذا لديه يسير
Bagi ibumu terdapat banyak hak atasmu ... Apa yang
banyak menurutmu sesungguhnya sangatlah kecil
فكم ليلة باتت بثقلك تشتكي ... لها من جواها أنة وزفير
Sudah berapa malam ia merasa memberatkanmu .... Dan
kamu mengadukan perihalnya dengan rintih dan keluh
وفي الوضع لو تدري عليها مشقة ... فمن غصص منها الفؤاد يطير
Jika kamu tahu betapa berat saat ia melahirkanmu ....
Karena berat beban itu hati terasa terbang melayang
وكم غسلت عنك الأذى بيمينها ... وما حجرها إلا لديك سرير
Betapa
sering ia menjagamu dari mara bahaya dengan tangan kanannya ... Dan pangkuannya
pun menjadi ranjangmu
وتفديك مما تشتكيه بنفسها ... ومن ثديها شرب لديك نمير
Ia mengorbankan jiwanya demi keluhanmu ... Dari
susunya keluar minuman suci bagimu
وكم مرة جاعت وأعطتك قوتها ... حناناً وإشفاقا وأنت صغير
Betapa sering kamu menderita kelaparan dan penuh
dengan sepenuh tenaga ... Ia memberikan kasih sayangnya kepadamu di waktu
kecilmu
فآها لذي عقل ويتبع الهوى ... وآها لأعمى القلب وهو بصير
Kasihan, mengapa orang cerdas mesti menuruti nafsunya
... Kasihan bagi yang buta hati sedangkan matanya melihat
فدونك فارغب في عميم دعائها ... فأنت لما تدعو إليه فقير
Berharaplah kamu terhadap semua doa-doanya ...
Karena terhadap apa yang didoakannya kamu membutuhkannya
[1] Lihat
buku “Al-Kabair, Galaksi Dosa”, terbitan Darul Falah – Bekasi tahun 2012,
hal vii
[2] Imam
Adz-Dzahabi, Al-kabair, versi al-Maktabah Asy-Syamilah hal. 15; Imam
Adz-Dzahabi, Al-Kabair Galaksi Dosa, (Bekasi:Darul Falah), 2012, hal. 51