Anak-sholeh.com - Rasulullah saw adalah suri
teladan yang baik. Termasuk dalam hal mendidik anak. Termasuk di dalamnya lagi
bagaimana menumbuhkan kepercayaan diri pada anak. Berikut ini adalah empat cara
yang dilakukan oleh Rasulullah saw. Dalam menumbuhkan kepercayaan diri pada
anak. Disarikan dari buku “25 Kiat memengaruhi Jiwa dan Akal Anak” (terjemah
dari 25 Thariqah lit Ta’tsir fi Nafsith Thifli wa ‘Aqlihi) terbitan
sygma Pusblishing bandung. Sebuah buku yang dikarang oleh Muhammad Rasyid
Dimas, lulusan Fakultas Pendidikan dan Psikologi pada Al Imarat University dan
Diploma ‘Ali (setingkat master) bidang perencanaan, analisis, dan Perencanaan
Sistem pada Al-Imarat University. Berikut keempat cara tersebut:
1. Memperkuat Kemauan Anak
Dalam hal ini,
Beliau melakukan dua cara. Pertama, membiasakan menjaga rahasia,
seperti yang dialami oleh Anas bin Malik dan Abdullah bin Ja’far. Ketika anak
belajar menjaga rahasia dan tidak membocorkannya, kemauannya akan tumbuh dan
menguat. Kepercayaan diripun menjadi kuat.
Kedua,
membiasakan berpuasa. Ketika anak mampu bertahan dalam keadaan lapar dan haus
karena puasa, ia akan merasakan kesenangan mengalahkan hawa nafsunya sehingga
menjadi kuatlah kemampuannya dalam menghadapi kehidupan. Para sahabatpun sangat
memerhatikan agar anak-anaknya berpuasa. Untuk itulah, mereka menyiapkan mainan
saat anak-anak berpuasa agar terhibur dan tidak merasakan panjangnya siang.
2. Menumbuhkan kepercayaan sosial.
Ketika anak
bergaul dengan orang dewasa dan berkumpul dengan teman-teman sebayanya, akan
tumbuh rasa kepercayaan sosialnya. Inilah yang ditangkap dari keturutsertaan
para sahabat terhadap aktivitas anak-anaknya. anak-anak mereka biasa menghadiri
majelis Rasulullah saw. Karena orang tua mereka mengajaknya.
Anas bin Malik
r.a mengatakan, “Rasulullah saw. Bergaul dengan kami hingga ia mengatakan
kepada adik kami, “Hai Aba Umair, sedang apa burung kecil itu?’ Kami menggelar
tikar, lalu beliau shalat dan membariskan kami di belakangnya. “ (HR. Ahmad)
Dengan membawa
anak ke majelis orang dewasa akan menjadikan anak sedikit demi sedikit mengenal
pembicaraan orang dewasa sehingga ia siap untuk berkecimung di tengah
masyarakat nantinya.
Menumbuhkan kepercayaan sosial juga bisa
dilakukan dengan cara membiasakan bersalam.
Bukhari dan
Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah saw bersabda, Hendaklah
orang yang naik kendaraan mengucap salam kepada orang yang berjalan kaki, orang
yang berjalan kaki kepada yang duduk, yang sedikit kepada yang banyak.
Dalam riwayat
Bukhari, hadits tersebut mendapatkan tambahan “Yang kecil kepda yang tua”
Untuk
menumbuhkan kepercayaan sosial bisa juga dilakukan dengan cara mengutus anak
untuk keperluan rumah tangga atau untuk memenuhi keperluan orang tua. Dengan
cara ini, ia akan mengenal liku-liku kehidupan, merasa gembira dengan
bertambahnya wawasa. Akan muncul pula kepercayaan diri dalam menghadapi
persoalan hidup, sesuatu yang membuatnya mampu mengarungi kehidupan ini dengan
langkah-langkah yang mantap, fokus dan tanpa guncangan.
Imam Ahmad
meriwayatkan dari Tsabit Al Bannai dari Anas bin Malik r.a yang berkata, “Aku
melayani Rasulullah saw. Pada suatu hari sampai aku menyelesaikan tugasku.
Rasulullah saw. Kemudian tidur siang dan aku keluar menemui anak-anak. Aku
melihat permainan mereka. Maka, datanglah Rasulullah saw. Seraya mengucapakan
salam kepada anak-anbak yang sedang bermain. Kemudian, beliau memanggilkuj dan
menyuruhku untuk suatu keperluan. Maka, aku pun pergi untuk keperluan itu,
sedangkah Rasulullah saw. duduk di bawah bayang-bayang hingga aku kembali. Aku
terlambat datang menemui ibuku. Ketika aku dantangkepada ibuku, ia bertanya,
“Apa yang membuatmu terlambat datang?”
Aku menjawab, “Rasulullah saw. Mengutusku
untuk satu keperluan.”
Ia berkata, “Apa keperluannya?”
Aku menjawab, “Itu rahasia Rasulullah saw.”
Ia berkata, “Kalau begitu, jagalah rahasia
Rasulullah saw.”
Kehadiran
anak-anak pada perayaan-perayaan yang disyariatkan, upacara pernikahan, dan
menginap di rumah kerabat yang saleh juga termasuk hal yang baik. Karena akan
membuat keceriaan pada jiwa anak-anak, melatih mereka untuk berinteraksi dengan
orang lain, dan mendukung terciptanya hubungan sosial yang baik dengan
masyarakatnya.
3. Menumbuhkan kepercayaan Ilmiah.
Hal ini bisa
dicapai dengan cara mengajarinya Al-Qur’an, sunah, dan Shirah Rasululah saw.
Yang agung. Kelak, anak akan tumbuh dengan membawa ilmu yang luas dan tumbuh
pula kepercayaan ilmiah dalam dirinya.
Baik juga apabila anak dimotivasi untuk
menghafal dengan pemberian hadiah.
4. Menumbuhkan kepercayaan Ekonomi dan Bisnis
Hal ini dapat
diwujukdn dengan membiasakan anak berjual beli, berjalan di pasar dengan
disertai orangtuanya untuk memenuhi keperluan mereka.
Rasulullah saw.
Menyaksikan si kecil Abdullah bin ja’far sedang bermain dagang-danganan, lalu
mendoakan, “Ya Allah, curahkanlah barakah dalam perdagangannya.”
Begitulah
Rasulullah menumbuhkan kepercayaan diri pada anak. Semoga bisa menjadi panduan
bagi kita, orang tua dalam menumbuhkan kepercayaan diri pada anak-anak kita.
Jika merasa
tulisan ini bagus, silahkan bagikan kepada pembaca yang lain. Semoga menjadi
amal sholeh kita semua. Allahua’lam bishowab.
Tangerang - Banten,
Jumat Mubarok, 05 Romadhon 1437 h / 10 Juni 2016
Mabsus Abu Fatih