Sebagai
orang tua, tentulah kita menginginkan anak-anak kita menjadi pribadi
yang baik dikemudian hari. Menginginkan mereka menjadi anak yang
berbakti kepada orang tua, juga taat dan patuh pada aturan agama. Hal
ini tentu tidak secara spontan terjadi begitu saja, ada peran kita
selaku orang tua dalam membentuk kepribadian anak-anak kita. Kitalah
yang bertanggung jawab atas apa yang akan terjadi kepada anak kita
dikemudian hari.
Oleh
karenanya para orang tua mesti memperhatikan perilakunya dihadapan
anak. Karena, bagi anak-anak kita orang tua mereka adalah sosok yang
ditauladani. Mereka cenderung melakukan apa yang mereka lihat dari
sikap kita dihadapan mereka dibanding dengan ucapan yang keluar dari
lisan kita. Dr Muhammad Muhammad Badri dalam bukunya ‘Sentuhan Jiwa
Untuk Anak Kita’ mengatakan;
“Mereka (anak-anak) belajar dari
segala perbuatan anda. Jika anda berbohong di depan mereka dengan
alasan apapun berarti anda mengajarkan bahwa berbohong itu tidak
mengapa dan bisa ditolerir.”
Ya,
terkadang para orang tua lupa dengan hal ini, kita seringkali
memberikan nasihat yang amat mendalam kepada anak-anak, namun hal itu
tidaklah berbekas kecuali hanya sedikit saja. Boleh jadi hal itu
dikarenakan ucapan kita tidak sesuai dengan perilaku yang kita
perlihatkan dihadapan mereka. Misal, ketika adzan berkumandang
anak-anak diminta bergegas untuk tepat waktu shalat berjamaah ke
Mesjid, namun disisi lain sang ayah justru berleha-leha di depan
monitor televisi. Inilah yang akhirnya mengurangi rasa kepercayaan
anak terhadap orangtuanya.
Terakhir,
hendaklah kita orang tua memperhatikan tingkah laku dihadapan
anak-anak kita. Apa yang kita ucapkan mungkin saja penting, akan
tetapi dalam setiap kondisi, ia tidak sepenting apa yang kita
lakukan.
Mustaqim
Abu Jihad