February 28, 2012

MENJADI IBU KREATIF

Menjadi ibu adalah sunatullah bagi para perempuan. Sebuah fase kehidupan yang seolah mengalir, tampak mudah dilakoni oleh semua perempuan. Padahal, banyak hal baru yang ditemui ibu seiring dengan perannya sebagai manajer rumah tangga.

Saat menikah, ia dituntut mampu melayani suami dengan baik. Menyediakan makanan kesukaannya, segala keperluannya, hingga memuaskan nalurinya. Lalu ketika hamil, ia harus belajar bagaimana menjadi calon ibu. Apa yang harus dilakukan selama masa kehamilan, bagaimana agar lancar dalam persalinan, dst. 

Begitu si kecil lahir, tambah banyak lagi pelajaran yang harus diserap ibu: bagaimana cara menyusui, merawat bayi, jika bayi sakit, dst. Ketika di bayi tumbuh menjadi kanak-kanak, ibu harus terus memberikan rangsangan, mendampinginya bermain sembari belajar, mengajarkannya berbagai ilmu kehidipan, dst. Pendek kata, ibu adalah murid, di mana sepanjang usianya harus terus belajar. Sebab, tidak ada ilmu pasti, bagaimana menjalankan peran sebagai ibu. Setiap saat, setiap waktu ada pelajaran baru yang harus dipelajarinya. Untuk itu, ibu dituntut kreatif, terlebih memang tidak ada sekolah khusus bagi kaum ibu.



Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk menjadi kreatif:

1. Mencoba hal-hal baru

Dalam hal apapun, ibu jangan takut mencoba hal-hal baru yang selama ini belum pernah dilakukan. Yang penting halal, boleh dipraktikkan. Seperti mencoba resep masakan baru, yang belum pernah disajikan di rumah. Menyediakan cemilan yang belum pernah disajikan, sehingga penghuni rumah tidak bosan. Termasuk mendesain ulang interior. Ya, sekali waktu, ubahlah penempatan perabot rumah atau mengganti warna cat tembok. Suasana baru, akan menimbulkan semangat baru. Terlebih anak-anak, cepat sekali bosan. Desain ulang kamarnya, niscaya membuat anak betah beraktivitas di kamar “baru”-nya.

2. Terus belajar

Belajar bisa dilakukan kapan saja, di mana saja dan melalui cara apa saja. Ibu pun harus menambah wawasannya, baik membaca buku, mengikuti pelatihan/seminar, browsing internet, dll. Dalam kaidah Islam ada ungkapan seperti: “belajarlah sampai ke negeri Cina”, “belajar dari sejak buaian ibu sampai ke liang lahat”, ”untuk meraih kebahagaiaan di dunia capailah dengan ilmu, untuk meraih kebahagiaan di akhirat capailah dengan ilmu dan untuk meraih kedua-duanya capailah dengan ilmu”. Itu adalah ungkapan untuk memotivasi kita dalam membangun semangat belajar. Dan orang yang selalu belajar akan memiliki pola pikir kreatif dalam kesehariannya.

3. Sharing dengan orang-orang kreatif

Jika ingin mengetahui karakter seseorang, lihatlah dengan siapa dia berteman. Itu mungkin ungkapan yang tepat untuk menggambarkan betapa pentingnya arti seorang teman. Jika Anda selalu berhubungan dengan orang-orang kreatif, Anda akan menjadi orang kreatif. Jadi, sekali waktu ngobrollah dengan teman soal kerumahtanggaan. Muslimah tak harus membahas soal dakwah melulu dengan teman satu pengajian, tapi juga sharing tentang pernak-pernik rumah tangga. Niscaya ada inspirasi-inspirasi baru dari obrolan itu.

4. Ciptakan suasana kondusif

Buatlah rumah tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi seluruh anggota keluarga, juga tamu atau saudara yang datang. Suasana yang menyenangkan (fun), penuh rasa humor, spontan, dan memberi ruang bagi individu untuk melakukan berbagai permainan atau percobaan. Jangan jadikan rumah tegang karena seluruh penghuni serius atau lengang tanpa obrolan plus candaan. Meski tetap menjaga suasana spiritual, memegang teguh rasa hormat, kepercayaan dan komitmen sebagai norma yang berlaku, suasana rumah yang “cair” membantu penghuni merasa bahagia.(kholda)

Sumber = Tabloid Media Umat edisi 62
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment